aku menunggumu sejak dulu dan kau harus tahu bahwa statsiun
adalah tempat tepat untuk menjemput yang sudah lama aku tunggu. suatu hari, aku
akan antarkan kau kembali.
entah kapan. mungkin lusa.
tersenyumlah. kau hanya tidak tahu bahwa aku sudah
menunggumu sejak dulu.
(22/10/12)
Sudah tiba di waktu yang kusebut lusa. Sebentar, aku belum
mandi dan berkemas. Apa yang harus kupakai agar cantik hingga kau mengenangku
sepanjang perjalanan? Setidaknya aku tak ingin sekucel pagi itu, ketika kau
datang diantar sebuah kereta dan aku agak sibuk rapikan kaos yang mengkerut
seperti kepala, seperti dada.
Ah, betul. Kini lusa memang tiba. Lusa yang datang terlalu
cepat, lusa yang bunuh ingatan tentang kemarin dengan segala kebengisannya.
"Apakah buruk mengantarku ke statsiun dan lambaikan tangan?"
Tidak, itu tidak buruk. Aku hanya ingin tidak sekucel waktu
menjemputmu dulu. Ingin cantik, setrika dulu kaosku lalu berkata "jaga
dirimu baik-baik" tanpa perlihatkan isi kepala dan dadaku yang mengkerut
begitu penuh takut.
"Tenanglah."
Iya, aku tenang. Akan mandi, akan cantik dan mungkin berdoa
semoga tertidur di kamar mandi dan tak pernah tahu bagaimana rasanya antarkanmu
berangkat memburu satu tujuan, tanpaku.
Itu saja.
(24/10/12)
0 Comments